Kamis, 17 Juni 2010

DaftarMarga Batak

Daftar marga Batak dapat mengacu kepada hal-hal di bawah.

* Marga Batak Silindung di Tarutung, Sipoholon, Pahae, dsk
* Marga Batak Samosir di Pulau Samosir dan sekitarnya
* Marga Batak Humbang di Siborongborong, Dolok Sanggul, Lintongnihuta, dsk
* Marga Batak Toba di Balige, Porsea, Laguboti, dsk


Lihat pula:

* Morga Simalungun di Kabupaten Simalungun dan sebaginya
* Merga Karo di Kabupaten Karo dan sebagainya
* Marga Pakpak di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, dsb
* Marga Angkola di Padangsidimpuan, Sipirok, dsk
* Marga Padang Lawas (Padang Bolak) di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dsk
* Marga Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal dan sebagainya

Berikut beberapa marga suku bangsa Batak (Silindung_Samosir_Humbang_Toba), suku bangsa Pakpak, suku bangsa Simalungun, suku bangsa Angkola, suku bangsa Karo, suku bangsa Padang Lawas (Padang Bolak), dan suku bangsa Mandailing yang umum.
A

Ajartambun • Akarbejadi • Ambarita • Angkat • Aretha • Aritonang • Aruan
[sunting] B

Bako • Banjarnahor • Banuarea • Barasa • Bagariang • Bakkara • Bangun • Barus • Barutu • Batubara • Butarbutar • Bukit • Brahmana • Bancin • Boliala Buaton
[sunting] C

Capah • Cibro
[sunting] D

Dalimunthe • Debataraja • Daulay • Doloksaribu • Depari • Damanik
[sunting] G

Ginting • Girsang • Gultom • Gurning • Gurusinga • Gajah
[sunting] H

Harianja • Harahap • Hasibuan • Hasugian • Hotmatua • Hutabarat • Hutagaol • Hutahaean • Hutajulu • Hutasoit • Hutapea • Hutasuhut • Hutauruk • Hutagalung
[sunting] K

Kaban • Kacaribu • Kacinambun • Karokaro • Kasilan • Keloko • Kembaren • Ketaren • Kudadiri • Karo • Karosekali • Kombara
[sunting] L

Limbong • Lingga • Lubis • Lumbanbatu • Lumbangaol • Lumbannahor • Lumbanpea • Lumbanraja • Lumbansiantar • Lumban • Lumbantoruan • Lumbantungkup
[sunting] M

Malau • Manalu • Manik • Manullang • Manurung • Marbun • Marpaung • Matondang • Meliala • Munthe • Manihuruk
[sunting] N

Nababan • Nadapdap • Nadeak • Naibaho • Naiborhu • Nainggolan • Naipospos • Napitupulu • Nasution • Napitu
[sunting] P

Padang • Pakpahan • Pandia • Pandiangan • Pane • Pangaribuan • Panggabean • Panjaitan • Parapat • Pardede • Pardomuan • Pardosi • Pasaribu • Perangin-angin • Pinem • Pohan • Pulungan Purba
[sunting] R

Rambe • Rajagukguk • Rangkuti • Ritonga • Rumahorbo • Rumapea • Rumasingap • Rumasondi
[sunting] S

Sagala • Saing • Samosir • Saragi • Saruksuk • Sarumpaet • Sembiring • Siadari • Siagian • Siahaan • Siallagan • Siambaton • Sianipar • Sianturi • Sibabiat • Sibagariang • Sibangebange • Sibarani • Sibayang • Sibero • Siboro • Siburian • Sibuea • Sibutarbutar • Sidabalok • Sidabutar • Sidabungke • Sidahapintu • Sidauruk • Sigalingging • Sihaloho • Sihite • Sihombing • Sihotang • Sijabat • Silaban • Silaen • Silalahi • Silitonga • SinaBang • Simalango • Simamora • Simandalahi • Simangunsong • Simanjorang • Simanjuntak • Simanungkalit • Simaremare • Simargolang • Simarmata • Simatupang • Simbolon • Simorangkir • Sinabariba • Sinaga • Sinambela • Singarimbun • Sinuhaji • Sinulingga • Sinukaban • Sinukapar • Sinupayung • Sinurat • Sipahutar • Sipayung • Sirait • Siregar • Siringo-ringo • Sitanggang • Sitepu • Sitindaon • Sitinjak • Sitohang • Sitompul • Sitorus • Situmeang • Situmorang • Situngkir • Solia • Solin • Sormin • Sukatendal • Surbakti • Sinuraya • Silitonga
[sunting] T

Tamba • Tambun • Tambunan • Tampubolon • Tanjung • Tarigan • Tarihoran • Tinambunan • Tindaon • Tinendung • Tobing • Togatorop • Togar • Torong • Tumangger • Tumanggor • Turnip • Turutan • Tigalingga• Pangaribuan sitoluama
[sunting] U

Ujung


Marga Batak Silindung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Orang Batak selalu memiliki nama marga/keluarga. Nama / marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah (patrilinear) yang selanjutnya akan diteruskan kepada keturunannya secara terus menerus.

Marga Batak Silindung adalah marga pada Suku Batak Silindung yang berasal dari daerah di Sumatera Utara, terutama berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Tarutung, Sipoholon, Pahae, dan sekitarnya.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Asal-Usul
* 2 Hubungan Antar Marga
* 3 Tarombo
* 4 Lihat pula

Asal-Usul

TANJUNG

SEJARAH MARGA TANJUNG

Sejarah marga Tanjung di tanah Batak sangat istimewa. Mereka ini kebanyakan menjadi bangsawan dan kesatria. Dalam sejarah Sisingamangaraja diketahui bahwa orang-orang marga Tanjung menempati posisi panglima daerah militer, seperti Syarief Tanjung, panglima Sisingamangaraja di Dairi.

Sejarah menulis bahwa tahun 1700-an, marga Tanjung dapat mencapai tampuk kekuasaan dan menjadi raja di Sorkam dengan raja pertamanya Raja Junjungan Tanjung Gelar Datuk Bungkuk (Datoek Boengkoek). Sorkam memisahkan diri dari kesultanan Barus, paska konflik keluarga di istana Barus.

Junjungan Tanjung berasal dari Sipultak, Humbang, Toba. Dia berkuasa di Kerajaan Sorkam pada tahun 1757 Masehi. Sebagai sebuah daerah yang otonom dari pengaruh Kesultanan Barus, Sorkam selalu berada dalam bayang-bayang hegemoni raja-raja Barus.

Pada awal tahun 1992, dalam sebuah upaya pencarian sejarah, dibentuklah panitia pemugaran makam dan penyusunan silsilah sembilan tarombo di Sorkam. Keturunan Raja Junjungan Gelar Datuk Bungkuk Tanjung bertugas merajut kembali sejarah para raja-raja Sorkam. Namun usaha ini belum tuntas melakukan usaha pencarian jejak tersebut.

Yang berhasil ditemukan dalam pemakaman kuno tersebut adalah sebuah prasasti Raja Janko Gelar Datuk Raja Amat Tanjung, yang wafat sekitar tahun 1269 H. Kemudian makam Muhammad Amin Tanjung, wafat sekitar tahun 1926 M di Laut Sakutra tak lama berselang menunaikan ibadah haji.

Juga ditemukan sebuah nisan tergeletak di semak belukar dalam posisi miring. Besar dugaan, nisan ini adalah nisan raja Sorkam lain yang hidup pada tahun 1645 M. Selain ini ada beberapa nisan lain yang masih dalam tahap identifikasi.

Dinasti Tanjung adalah sebagai berikut:

1. Raja Junjungan Tanjung (1758-1778)
2. Raja Maiput Tanjung Gelar Datuk Tukang (1778-1792)
3. Raja Jangko Alam Tanjung Gelar Datuk Rajo Amat (1792-1806)
4. Abdul Hakim Datuk Naturihon Tanjung Gelar Rajo Amat I (1806-1841) anak pertama dari no. 3.
5. Raja Parang Tua Tanjung Gelar Datuk Amat II (1841-1853) Sejak saat ini kekuasan Sorkam terbagi lima ke masing-masing anak Raja Parang Tua, diantaranya adalah:
6. Raja Dusun Derak Alam Tanjung gelar Sultan Maharaja Lela (1853-1872)
7. Raja Muhammad Amin Tanjung gelar Sultan Hidayat (1872-1915)
8. Raja Muhammad Hussin Tanjung, gelar Sultan Rahmat Alam (1916-1942).

Keturunan raja-raja Sorkam ini kemudian menyebar ke penjuru nusantara paska kepunahan kerajaan. Beberapa ada yang merantau sampai ke Malaysia.

Dalam konflik antara Fakih Amiruddin dan Sisingamangaraja X, 1818-1820 M, seorang panglima bernama Syarif Tanjung dipercaya oleh Sisingamangaraja X untuk mengamankan Dairi. Jenderal Syarif Tanjung menjadi tangan kepercayaan Sisingamangaraja X dalam menghadapi kekuatan Padri dari minang yang dipimpin oleh bere Sisingamangaraja sendiri Fakih Amiruddin. Dia dipercaya memimpin sebuah benteng di Dairi. Syarif Tanjung bersama kaum muslim Batak lainnya berseberangan dengan kekuatan muslim Batak dalam kelompok Padri. Hal ini dikarenakan orang-orang Batak Padri ingin memurnikan agama yang dianut muslim Batak yang dianggap banyak menyimpang dan bercampur dengan adat. Sebenarnya, marga Tanjung dan muslim adat tersebut mengajarkan agama yang kaffah juga, hanya saja kepercayaan mereka berdasarkan ajaran para pendahulu yang lebih dipengaruhi oleh tarekat, bau syiah dan tasawwuf, sedangkan para Batak Padri dipengaruhi oleh faham baru yang berkembang saat itu. Konflik ini berkembang lebih luas dalam peta kekuatan kerajaan Batak di satu pihak dan kelompok Padri Batak di pihak lain.

Benteng-benteng kedua belah pihak yang bertikai adalah:

Benteng Silantom di Humbang dipimpin oleh Soaloon Harianja. Benteng Simangumban, Pahae dijaga oleh Raja Pandikar Siregar dengan anak buahnya Amanibinsar Sinambela seorang teman sepermainan di waktu kecil Fakih Amiruddin. Benteng Pangaloan di Pahae dipimpin oleh Raja Gading Nainggolan. Benteng Tanggabatu di Humbang dipimpin oleh Sisingamangaraja X sendiri. Benteng Paranginan di Humbang dipimpin oleh Raja Amantaras Sianturi. Benteng Muara dipimpin oleh Ronggur Simorangkir. Benteng Bakkara dipimpin oleh Putra Mahkota Amandippu Sinambela. Benteng Tamba dipimpin oleh Parultop Sinambela.

Rakyat Batak Muslim yang dianggap sebagai golongan adat juga mendukung kekuasaan Sisingamangaraja X di berbagai tempat. Salah satu putra terbaik mereka telah menjadi panglima Sisingamangaraja X di Benteng Salak Dairi yaitu Panglima Syarif Tanjung, seorang yang menjadi teman dekat Raja. Benteng ini merupakan sistem pertahanan Sisingamangaraja X untuk mengamankan Salak Dairi sebagai ibukota kedua pemerintahan Sisingamangaraja X

Benteng Tanjungbunga dipimpin oleh Raja Baganding Sagala. Benteng Dolok Sanggul dipimpin oleh Raja Humirtok Rambe, seorang Raja daerah Tukka dekat Barus yang sering bertindak sebagai duta besar ke Aceh. Benteng Laguboti dipimpin oleh Raja Sahala Simatupang.

Perang ini dimenangkan oleh Fakih Amiruddin dengan pasukan Padri Bataknya dan mendirikan pemerintahannya di Tanah Batak dengan ibukota Siborong-borong.

Istana pemerintahan Fakih Amiruddin berpusat di Siborong-borong pada sebuah gedung yang setelah kepergian Fakih Amiruddin, tahun 1800-an, istana tersebut menjadi rumah kediaman pegawai Controleur/BB Belanda.

Wilayah kekuasaan Fakih Amiruddin di Uluan, Porsea diberikan dalam tanggung jawab Mansur Marpaung. Mansur Marpaung sendiri selain sebagai panglima pasukan Fakih Amiruddin, juga merupakan putra daerah Porsea. Paska perang, dia menduduki Asahan dan menjadi Tuanku Asahan. Kantor pemerintahan Mansur Marpaung sekarang menjadi sebuah mesjid di Porsea. Di Uluan juga, yang bukan wilayah Mansur, memerintah Alamsyah Dasopang kantornya berada dalam sebuah rumah yang kini menjadi sebuah pasar.

Wilayah Toba berada dalam kepemimpinan Panglima Idris Nasution dan kantornya berada di Laguboti yang kemudian di zaman Belanda menjadi sekolah pertukangan. Panglima lain, Jagorga Harahap menjadi penanggung jawab daerah Pahae Silindung, dan kantor pemerintahannya berada di Sigompulon yang pada zaman Belanda berubah menjadi HIS/Sigompulon. Di wilayah Silindung yang lain memerintah Raja Gadumbang yang berkantor di Pearaja sebuah tempat milik Jagorga Harahap alias Tuanku Daulat dalam bisnis garam dan di zaman Belanda dirampas menjadi kantor pusat HKBP.

Panglima yang lain yakni Pemasuk Lubis alias Tunaku Maga memimpin sebuah sekolah di bawah pemerintahan Fakih Amiruddin di Sipoholon yang sekarang menjadi Sekolah Pendeta HKBP. (Sumber: Tuanku Rao, Ompu Parlindungan)

Kekuasaan Fakih Amiruddin berakhir saat tewasnya Fakih dan beberapa panglimanya dalam sebuah usaha mengusir penjajah di Air Bangis.

TOKOH -TOKOH MARGA TANJUNG DAN KETURUNAN RAJA BORBOR

1.Feisal Tanjung
Feisal Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia ke-5
Masa jabatan
14 Maret 1998 – 21 Mei 1998
Presiden Soeharto
Pendahulu Soesilo Soedarman
Masa jabatan
21 Mei 1998 – 26 Oktober 1999
Presiden Baharuddin Jusuf Habibie
Pengganti Wiranto
Lahir 17 Juni 1939 (umur 70)
Flag of Indonesia.svg Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Jabatan militer
Didahului oleh:
{{{before}}} Pangdam Tanjungpura Digantikan oleh:
Herry Tjahjana
Didahului oleh:
Edi Sudradjat Panglima ABRI
1993- 1998 Digantikan oleh:
Wiranto
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Soesilo Soedarman Menkopolkam
1998 - 1999 Digantikan oleh:
Wiranto
2.Akbar Tanjung
Akbar Tanjung
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-11
Masa jabatan
1999 – 2001
Presiden Abdurahman Wahid
Pendahulu Harmoko
Masa jabatan
2001 – 2004
Presiden Megawati Soekarnoputri
Pengganti Agung Laksono
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia ke-6
Masa jabatan
21 Mei 1998 – 26 Oktober 1999
Presiden Baharuddin Jusuf Habibie
Pendahulu Saadilah Mursjid
Pengganti Alirahman
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia ke-3
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 21 Mei 1998
Presiden Soeharto
Pendahulu Siswono Yudohusodo
Pengganti Theo L. Sambuaga
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ke-5
Masa jabatan
21 Maret 1988 – 17 Maret 1993
Presiden Soeharto
Pendahulu Abdul Gafur
Pengganti Hayono Isman
Lahir 14 Agustus 1945 (umur 64)
Flag of Indonesia.svg Sibolga, Sumatera Utara, Indonesia
Agama Islam
3.Chairul Tanjung
Chairul Tanjung
Lahir 16 Juni 1962 (umur 48)
Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Pekerjaan Pemilik (CEO) utama Para Group
Agama Islam
1.Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap
Amir Sjarifoeddin
Perdana Menteri Indonesia ke-2
Masa jabatan
3 Juli 1947 – 29 Januari 1948
Presiden Soekarno
Pendahulu Sutan Syahrir
Pengganti Mohammad Hatta
Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-3
Masa jabatan
14 November 1945 – 29 Januari 1948
Presiden Soekarno
Pendahulu Imam Muhammad Suliyoadikusumo
Pengganti Mohammad Hatta
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ke-1
Masa jabatan
2 September 1945 – 12 Maret 1946
Presiden Soekarno
Pendahulu Tidak ada,Jabatan baru
Pengganti Mohammad Natsir
Lahir 27 April 1907
Flag of the Netherlands.svg Medan, Sumatera Utara, Hindia Belanda
Meninggal 19 Desember 1948 (umur 41)
Flag of Indonesia.svg Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik PSI
PKI
Profesi Politikus
Agama Kristen

2.Burhanuddin Harahap
Burhanuddin Harahap
Perdana Menteri Indonesia ke-9
Masa jabatan
11 Agustus 1955 – 20 Maret 1956
Presiden Soekarno
Pendahulu Ali Sastroamidjojo
Pengganti Ali Sastroamidjojo
Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-9
Masa jabatan
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
Presiden Soekarno
Pendahulu Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Pengganti Ali Sastroamidjojo
Lahir 27 Desember 1917
Flag of the Netherlands.svg Medan, Sumatra Utara, Hindia Belanda
Meninggal 14 Juni 1987 (umur 69)
Flag of Indonesia.svg Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Masyumi
Profesi Politikus
Agama Islam